Thursday 4 December 2014

Senyummu Meracau Hatiku


Juzuk -juzuk udara segar berebut-rebut menerombus masuk. Terasa lapang dada yang sempit lagi kelam. Walaupun peristiwa malam tadi terus menghantui pemikiran Mastura, meracuni akal warasnya. Namun bahagia itu subjektif

Yeah!!!!!!

Ini lah kehidupan.Hari ini di sayangi. Tetapi esok dibuang bagaikan kain buruk yang tidak berharga.

Siapa aku dihatimu wahai suamiku.Sekadar peneman sepi pengubat dukamu.Terasa dunia ini bagaikan tidak adil. Ataukah mungkin aku yang terlalu hanyut dibuai kasih sayangmu. Lemas dalam kata-kata cintamu

Huargghhh........terasa titik-titik panas laju menuruni pipi Mastura.Kalau diikut rasa hatinya sudah ditoreh-toreh wajah Mikail. Biar wajah maskulin itu tidak dipandang wanita-wanita lain.Tapi tangannya tidak mampu.Rasa sayang itu masih tidak bertepi.


No comments:

Post a Comment